Sabtu, 05 Januari 2013

laporan praktikum etiolasi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif  dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluru/sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh (Sacharin,1996).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan factor external. Faktor internal  merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan factor fisiologis, sedangkan faktor external atau faktor lingkungan merupakan factor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor external yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya.
Cahaya memiliki banyak sekali peranan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap tanaman. Ada jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula yang memerlukan naungan untuk pertumbuhannya. Begitu pula dengan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tomat yang akan mengalami perbedaan pertumbuhan dan perkembangannya jika diletakan ditempat yang intensitas cahayanya berbeda. Hal ini terjadi karena cahaya juga dapat menghalangi kerja hormone auksin (auksin tidak aktif) dan menghambat pertumbuhan. Tumbuhan yang diletakan ditempat yang gelap akan lebih cepat pertumbuhannya (etiolasi) dibandingkan tumbuhan yang diletakan ditempat bercahaya namun dengan kondisi yang pucat, kurus dan daunnya tidak berkembang.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman tomat.
1.2 Tujuan
Mengamati peristiwa etiolasi pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum).
1.3 Hipotesis
Terdapat perbedaan antara pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum) yang diletakkan pada cahaya pendek, panjang dan terkontrol.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Etiolasi adalah pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak pucat. Gejala etiolasi terjadi karena ketiadaan cahaya matahari. Kloroplas yang tidak terkena matahari disebut etioplas. Kadar etioplas yang terlalu banyak menyebabkan tumbuhan menguning.
Banyak faktor alasan atau penyebab yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan, tanaman, pohon, dll. Apabila faktor tersebut kebutuhannya tidak terpenuhi maka tanaman tersebut bisa mengalami dormansi / dorman yaitu berhenti melakukan aktifitas hidup. Faktor pengaruh tersebut yakni :
A. Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti
B. Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
C. Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan.
D. Faktor Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang.
Cahaya merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya proses metabolisme yang lain di dalam tanaman (Kramer dan Kozlowski, 1979).
Setiap tanaman atau jenis pohon mempunyai toleransi yang berlainan terhadap cahaya matahari. Ada tanaman yang tumbuh baik ditempat terbuka sebaliknya ada beberapa tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada tempat teduh/bernaungan. Ada pula tanaman yang memerlukan intensitas cahaya yang berbeda sepanjang periode hidupnya. Pada waktu masih muda memerlukan cahaya dengan intensitas rendah dan menjelang sapihan mulai memerlukan cahaya dengan intensitas tinggi (Soekotjo,1976 dalam Faridah, 1995).
Kebutuhan cahaya untuk pertumbuhannya di waktu muda (tingkat anakan) berkisar antara 50 – 85 % dari cahaya total. Untuk jenis-jenis semitoleran naungan untuk anakan diperlukan sampai umur 3 – 4 tahun atau sampai tanaman mencapai tinggi 1 – 3 meter. Sedangkan untuk jenis-jenis toleran lebih lama lagi yaitu 5 – 8 tahun. Sangat sedikit jenis yang tergolong intoleran antara lain Shorea concorta (Rasyid H. A. dkk, 1991).
Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.
A. Klasifikasi tanaman tomat (Solanum lycopersicum)
Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                  : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas          : Asteridae
Ordo                  : Solanales
Famili                 : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus                : Solanum
Spesies    : Solanum lycopersicum L.



B. Morfologi tanaman tomat sebagai berikut :
1. Akar
Tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki akar tunggang yang tumbuh menembus kedalam tanah dan akar serabuat yang tumbuh ke arah samping tetapi dangkal. Berdasarkan sifat perakaran ini, tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) akan dapat tumbuh dengan baik jika ditanam ditanah yang gembur dan porous.
2. Batang
Batang tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi cukup kuat, berbulu atau berambuat halus dan diantara bulu – bulu itu terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berwarna hijau, pada ruas – ruas batang mengalami penebalan, dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar – akar pendek. Selain itu, batang tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) dapat bercabang dan apabila tidak dilakukan pemangkasan akan bercabang banyak yang menyebar secara merata.
3. Daun
Daun tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berbentuk oval, bagian tepinya bergerigi dan mambentuk celah – celah menyirip agak melengkung kedalam. Daun berwarna hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah 5 – 7. Ukuran daun sekitar (15 – 30 cm) x (10 x 25 cm) dengan panjang tangkai sekitar 3 – 6 cm. diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1 – 2 daun yang berukuran kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) tumbuh berselang seling atau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman.
4. Bunga
Bunga tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berukuran kecil, berdiameter sekitar 2cm dan berwarna kuning cerah. Kelopak bunga yang berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat pada bagian bawah atau pangkal bunga. Bagian lain pada bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) adalah mahkota bunga, yaitu bagian terindah dari bunga tomat (Solanum lycopersicum L.). Mahkota bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) berwarna kuning cerah, berjumlah sekitar 6 buah dan berukuran sekitar 1 cm. bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan bunga sempurna, karena benang sari atau tepung sari dan kepala benang sari atau kepala putik terletak pada bunga yang sama. Bunganya memiliki 6 buah tepung sari dengan kepala putik berwarna sama dengan mahkota bunga, yakni kuning cerah. Bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) tumbuh dari batang (cabang) yang masih muda.
5. Buah
Buah tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada jenisnya. Ada buah tomat (Solanum lycopersicum L.) yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong, bulat telur (oval), dan bulat persegi. Ukuran buah tomat (Solanum lycopersicum L.) juga sangat bervariasi, yang berukuran paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang berukuran besar memiliki berat sampai 180 gram. Buah tomat (Solanum lycopersicum L.) yang masih muda berwarna hijau muda, bila sudah matang warnanya menjadi merah.
           























BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 26 November 2012, tepatnya hari Senin pukul 13.00 – 15.00 WIB di Laboratorium Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh Ciamis. Untuk melakukan pengukuran dilaksanakan seminggu sekali selama 1 bulan, yakni sampai  selasa, tanggal 25 Desember 2012 di rumah, Baregebg Ciamis.

3.2 Alat dan Bahan
A.  Alat – Alat :
Ø Polybag ukuran diameter 5 – 10 cm           3 buah
Ø Kertas label
Ø Penggaris
B.  Bahan – Bahan :
Ø Tanaman Tomat                                          3 buah
Ø Tanah berpasir                                            1 kg
Ø Air secukupnya

3.3 Cara Kerja
1. Letakkan 1 polybag di tempat yang mendapatkan cahaya pendek (8 jam terang, 16 jam gelap), 1 polybag lainnya pada tempat yang mendapatkan cahaya panjang (16 jam terang, dan 8 jam gelap), dan 1 polybag di luar ruangan yang terkena cahaya matahari (kontrol).
2. Lakukan penyiraman setiap hari, sesuai dengan kapasitas lapang media tanamnya.
3. Ukur dan amati setiap individu setiap 5 hari sekali selama sebulan.






BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum
Tanggal
Perlakuan
Kriteria
Polybag A
Polybag B
Polybag C
TT
(cm)
JD
(helai)
WD
TT
(cm)
JD (helai)
WD
TT (cm)
JD (helai)
WD
26 November 2012
10
10
Hijau muda
15
18
Hijau muda
10
20
Hijau muda
03 Desember 2012
11,8
13
Hijau muda
17
20
Hijau muda
11,2
28
Hijau muda
07 Desember 2012
13,5
18
Hijau muda
18,5
22
Hijau muda
12,6
35
Hijau muda
12 Desember 2012
14,
21
Hijau muda kekuning-kuningan
19,4
24
Hijau muda
13,7
47
Hijau muda
17 Desember 2012
16,7
25
Hijau muda kekuning-kuningan
20,5
28
Hijau muda sedikit kekuning-kuningan
14,3
58
Hijau muda
25 Desember 2012
18
32
Hijau muda kekuning-kuningan
22
32
Hijau muda sedikit kekuning-kuningan
15
68
Hijau muda

Ket :
Polybag A        = diletakkan ditempat yang mendapatkan cahaya pendek (8 jam terang, 16 jam gelap).
Polybag B      = diletakkan ditempat yang mendapat cahaya panjang (16 jam terang, 8 jam gelap).
Polybag C      = diletakkan diluar rungan yang terkena cahaya matahari (kontrol)
TT                  = Tinggi tanaman tomat (cm)
JD                   = Jumlah daun (helai)
WD                 = Warna Daun

4.2 Pembahasan
Percobaaan yang dilakukan adalah mengenai etiolasi, yaitu bertujuan untuk mengamati peristiwa etiolasi pada tanaman tomat. Tanaman tomat merupakan tumbuhan berhari netral (intermediate), yaitu tanaman yang berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang hari, yakni berkisar antara 10-14 jam.
Etiolasi adalah pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak pucat.
Pemberian cahaya pada tiap perlakuan tanaman tomat menunjukkan hasil yang berbeda. Berikut ini deskripsi tanaman tomat pada setiap polybag, yaitu :
Ø Pada polybag A, yaitu diletakkan mendapatkan cahaya pendek maka menunjukkan hasil yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman tomat,
Ø Pada Polybag B, yaitu diletakkan mendapat cahaya panjang juga menghasilkan pertumbuhan yang nyata.
Ø Pada Polybag C, yaitu diletakkan di luar ruangan dengan cahaya penuh menunjukkan pertumbuhan yang lambat, tetapi berdaun lebat dan daun tampak segar, berwarna hijau.
 Hal ini mungkin didasari dengan pertumbuhan tanaman tomat yang menginginkan suhu optimal untuk pertumbuhan adalah 23°C pada siang hari, sehingga dengan adanya perlakuan pada polybag A & B merupakan suhu yang tepat untuk perkembangan tanaman tomat.
                  
Polybag A                                       Polybag B                                 Polybag C
Maka dapat disimpulkan dari hasil percobaan bahwa aktor-faktor yang mempengaruhi cepat/lambatnya pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum)  adalah sebagai berikut :
1.    Cahaya Matahari
Cahaya matahari sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman tomat. Telah terbukti dari hasil praktikum, bahwa tanaman tomat yang diletakkan di luar ruangan dengan intensitas cahay penuh akan menunjukkan pertumbuhannya terhambat, akan tetapi jumlah daun banyak (lebat) serta warna daun tampak segar berwarna hijau muda. Sedangkan tanaman tomat yang diletakkan pada intensitas cahaya sedikit akan menunjukkan pertumbuhan yang lambat, akan tetapi jumlah daun sedikit dan warna daun tampak kekuning-kuningan
2.    Jenis/tekstur tanah
Jenis/tekstur tanah sangat mempengaruhi cepat/lambatnya pertumbuhan tanaman tomat. Pada praktikum yang kami lakukan, tanaman tomat di tanam pada pasir dengan massa 300 Gram. Tanah pasir memiliki tekstur yang kasar, berkerikil serta daya penyerapan air sangat sedikit dan juga unsur hara yang sangat sedikit bila dibandingkan dengan tanaha kebun. Maka tanaman tomat yang ditanam pada tanah pasir akan sangat lambat, karena meskipun tanaman tersebut disiram air maka air tersebut cepat sekali keluar dari pori-pori tersebut (Tidak tertinggal di dalam tanah pasir tersebut).
3.    Hormon
Hormon berperan dalam proses cepat/lambatnya pertumbuhan tanaman tomat. Tanaman tomat yang diletakkan di dalam ruangan ( memiliki cahaya pendek) akan cepat sekali dalam pertumbuhannya. Hal tersebut disebabkan karena adanya bantuan hormon Auksin yang membantu pertumbuhan tanaman tersebut.







BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Tanaman di dalam ruangan mengalami pertumbuhan lebih cepat dan mempunyai batang yang lebih tinggi, daunnya berukuran kecil, tipis, berwarna pucat, batang melengkung dan tidak kokoh. Sedangkan tanaman di luar ruangan pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebih lebar dan tebal, berwarna hijau, batang tegak dan kokoh.
Cahaya merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

5.2 Saran
Penyusun menyarankan:
a. Dalam praktik ini sebaiknya didampingi dosen yang bersangkutan, sehingga mahasiswa dapat bekerja lebih serius lagi.
b. Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara  tumbuhan yang cukup cahaya dan kurang cahaya matahari.















DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011. Botani dan Morfologi Tanaman Tomat. Universitas Sumatera Utara.

Anonim, 2011. Morfologi dan Klasifikasi Tanaman Tomat. Diakses di


Anonim, 2001. Pengaruh Cahaya Terhadap Tanaman Tomat. IPB. Bogor.

Sihotang B., 2010. Budidaya Tanaman Tomat. Diakses di http://www.ideelok.com/budidaya-tanaman/tomat/page-1&2.

Marlina V, enni. 2004. Pengaruh Pemberian Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat. Proposal Skripsi Program Studi Agronomi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jambi: Jambi.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar