BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sejak jaman dahulu, manusia sangat
mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya untuk
makan, tempat berteduh, pakaian, obat, pupuk, parfum, dan bahkan untuk
kecantikan dapat diperoleh dari lingkungan. Sehingga kekayaan alam di sekitar
manusia sebenarnya sedemikian rupa sangat bermanfaat dan belum sepenuhnya
digali, dimanfaatkan, atau bahkan dikembangkan. Bangsa Indonesia telah lama
mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam
menanggulangi masalah kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat
berdasar pada pengalaman dan ketrampilan yang secara turun temurun telah
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Tanaman obat merupakan salah satu sumber
daya yang sudah ada sejak dahulu kala yang dimanfaatkan oleh nenek moyang kita
dalam upaya mengatasi masalah kesehatan dengan menjadikan berbagai ramuan bahan
tanaman obat. Oleh karena itu pemanfaatan tanaman obat perlu dikembangkan dan
disebar luaskan di masyarakat terutama untuk ibu-ibu rumah tangga. Ibu rumah
tangga sangat berperan dalam masalah kesehatan, sehingga apabila anggota
keluarga ada yang sakit maka ibu rumah tanggalah yang melakukan pencegahan
pertama dalam mengatasi masalah kesehatan. Namun, dewasa ini banyak
kecenderungan perubahan sikap konsumen dalam masalah mengkonsumsi obat-obatan
untuk kesehatan. Kesehatan bagi
kelangsungan hidup kita sangat penting sekali, karena tanpa kesehatan kita tidak
dapat melakukan berbagai aktivitas yang dapat mempertahankan hidup di dunia
ini.
Tanaman obat tidak berarti tumbuhan yang
ditanam hanya tanaman hias yang berkhasiat obat. Tanaman obat yang tergolong
rempah-rempah atau bumbu dapur, tanaman pagar, tanaman buah, tanaman sayur atau
bahkan tanaman liar pun dapat ditata di pekarangan sebagai tanaman obat, dapat dimanfaatkan
untuk mengobati dan aneka keperluan sesuai dengan kegunaan lainnya. Tanaman
obat menjadi alternatif obat yang paling mudah dicari. Tidak perlu menghabiskan
uang untuk membeli dan hanya cukup dengan memetik tanaman di pekarangan, lalu
meraciknya, tanaman tersebut dapat menjadi obatyang mujarab. Penemuan-penemuan
kedokteran modern yang berkembang pesatmenyebabkan pengobatan tradisional
berkesan kampungan atau ketinggalan zaman.
Banyak obat-obatan modern yang dibuat
dari tanaman obat. Hanya sajaperacikannya dilakukan secara klinis laboratories
sehingga terkesan modern.Penemuan kedokteran modern pun ternyata mendukung
penggunaan obattradisional.Tren gaya hidup yang mengarah kembali ke alam (back
to nature)membuktikan bahwa hal-hal yang alami bukanlah hal yang kampungan
atauketinggalan zaman. Dunia kedokteran modern pun banyak kembali
mempelajariobat-obatan tradisional. Tanaman berkhasiat ditelaah dan dipelajari
secarailmiah, hasilnya ternyata mendukung bahwa tanaman obat memang
memilikikandungan zat-zat atau senyawa yang secara klinis terbukti bermanfaat
bagikesehatan.
Meskipun pemakaian obat tradisional
sebagai tindakan pengobatanpenyakit, tidak berarti pengobatan medis atau
kedokteran modern diabaikan.Penderita tetap boleh dibawa ke rumah sakit,
puskesmas atau dokter, terlebihlagi jika penyakitnya parah
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Dimanakah
letak organ jantung pada tubuh manusia ?
2. Bagaiamanakah
penyebab gejala terjadinya penyakit jantung ?
3. Sebutkan
macam-macam penyakit jantung ?
4. Bagaimana
pemanfaatan tanaman obat bagi kesehatan jantung ?
5. Jenis-jenis
tanaman apa sajakah yang sering digunakan sebagai obat tradisional untuk
penyakit jantung ?
1.3 Tujuan dan Maksud Penulisan
Adapun tujuan dan maksud penulisan dari
makalah ini, yaitu diantaranya :
a. Untuk
mengetahui gejala terjadinya penyakit jantung.
b. Untuk
mengetahui macam-macam penyakit jantung.
c. Untuk
mengetahui jenis-jenis obat herbal/tradisional yang berguna untuk penyakit
jantung.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Organ Jantung
Jantung
(bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak
berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu
organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.
2.1.1 Struktur dan
Letak Jantung
Jantung memiliki
berat ± 250 – 360 gram. Jantung memiliki bentuk jantung
cenderung berkerucut tumpul. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang
lebar (basis) mengarah ke bahu kanan, ujung bawah yang mengerucut (apeks)
mengarah ke panggul kiri. Jantung pada tubuh manusia menempati diantara kedua
paru-paru tepatnya pada bagian tengah rongga toraks.Sebuah jantung memiliki 4
buah ruang berongga, yaitu atrium sinister (serambi kiri), atrium dexter
(serambi kanan), ventrikel sinister (bilik kiri), dan ventrikel dexter (bilik
kanan). Antarsisi kiri dan kanan jantung dipisahkan oleh septum (sekat)
yang berupa otot yang padat.
Ukuran
jantung sendiri kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Jantung manusia
terletak di sebelah kiri bagian dada, di antara paru-paru, terlindungi oleh
tulang rusuk.Pada bagian luar terdiri dari otot-otot yang saling berkontraksi.
Otot-otot inilah yang berperan penting dalam memompa darah melalui pembuluh
arteri.
Gambar
2. Letak Jantung
2.1.3 Fungsi Jantung
Fungsi jantung adalah memompa darah
untuk mengedarkan darah ke seluruh bagian tubuh dengan melakukan tekanan
terhadap darah untuk menimbulkan gradien tekanan yang diperlukan agar darah
dapat mengalir ke jaringan. Darah, seperti cairan lain, mengalir dari
daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah sesuai penurunan
gradien tekanan.
2.1.4 Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut setiap ruang jantung
mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi
dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan
mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir
melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah
atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan
melalui katup trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa
melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah
akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang
mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan
karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di
dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian
kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena
darah dialirkan ke paru-paru.
Darah dalam atrium kiri akan didorong
menuju ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan
memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri
terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh,
kecuali paru-paru. dan sebagainya.
2.2
Gejala-Gejala Timbulnya Penyakit Jantung.
Gejala-gejala
ini untuk setiap orang biasa berbeda. Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:
1.
Nyeri.
Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi),
maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan
menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau
perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan
darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi
pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa
tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
2.
Sesak
napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan
akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti
pulmoner atau edema pulmoner).
3.
Kelelahan
atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot
selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah
dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita
biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini
sebagai bagian dari penuaan.
4.
Palpitasi
(jantung berdebar-debar)
5.
Pusing
& pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang
abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan
pingsan.
Sedangkan
menurut para pakar jantung, yaitu Jonathan Goldstein, kardiolog dari St.
Michael's Medical Center di Newark, New Jersey menyebutkan bahwa gejala-gejala
timbulnya penyakit jantung sebagai berikut:
1. Nyeri
leher
Pasca
serangan jantung, beberapa pasien mengingat kalau mereka sebelumnya merasakan
nyeri dan tegang pada leher. Mereka seringkali tak memperhatikan gejala ini
karena mereka hanya fokus pada gejala-gejala yang lebih dramatis seperti nyeri
akut di sekitar dada, bahu, dan lengan.
Hal
tersebut terjadi karena Saraf dari jaringan jantung yang rusak mengirimkan
sinyal rasa sakit yang naik turun pada ruas tulang belakang yang dalam waktu
bersamaan merambat ke saraf-saraf di sekitar leher dan bahu.
2. Problem
seksual
Pria
dengan gangguan ereksi biasanya mempunyai masalah dengan penyakit pembuluh
darah koroner. Survei terhadap pria di Eropa menunjukkan, mereka yang dirawat
karena penyakit jantung dua dari tiga di antaranya menderita disfungsi ereksi
selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya didiagnosis memiliki masalah dengan
jantung.
Menurut
Goldstein, beberapa penelitian terbaru yang menguji hubungan antara disfungsi
ereksi dan penyakit kardiovaskuler juga semakin meyakinkan. Tak heran bila kini
para dokter mempertimbangkan untuk juga mengatasi masalah kardiovaskuler
ketika pria mengeluhkan disfungsi ereksi.
Hal
tersebut terjadi seperti halnya pembuluh darah di sekitar jantung yang dapat
menyempit dan mengeras, hal sama juga dapat terjadi pada pembuluh yang meyuplai
darah ke bagian penis. Karena pembuluh darah di sekitar penis lebih kecil,
pembuluh-pembuluh ini bisa mengalami kerusakan yang lebih cepat -- bahkan
tiga atau empat tahun lebih cepat sebelum penyakit jantung terdeteksi.
3. Pusing,
pingsan, atau sesak napas
Sebuah
studi yang dipublikasikan Circulation: Journal of the American Heart
Association, menyebutkan lebih dari 40 persen perempuan melaporkan bahwa
mereka cenderung mengalami sesak napas di saat sebelum terjadinya serangan
jantung. Anda mungkin akan merasakan tak bisa bernafas, lemas atau pusing
serasa berada di ketinggian. Bila Anda tergopoh-gopoh ketika naik tangga,
menyapu halaman, berjalan santai, atau aktivitas lain yang sebelumnya tak
membuat Anda kesulitan, gejala ini perlu diwaspadai sebagai peringatan penting.
Ini
akibat tidak cukupnya darah mengalir pada pembuluh yang mengangkut oksigen ke
jantung. Nyeri pada otot jantung atau angina juga bisa membuat seseorang
merasakan sulit menarik nafas dalam. Penyakit pembuluh darah koroner, di
mana pembuluh darah jantung tersumbat akibat penumpukan plak, menyebabkan
organ jantung tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Sensasi mendadak tak
bisa bernafas dalam seringkali menjadi pertanda angina, salah satu jenis nyeri
pada otot jantung.
4. Gangguan
pencernaan, mual, atau heartburn
Walaupun
kebanyakan dari kita berpikir kondisi yang berhubungan dengan jantung identik
dengan nyeri pada dada, tetapi sebenarnya hal ini dapat terjadi juga di bagian
perut. Pada beberapa orang khususnya wanita, gejala seperti heartburn atau
perasaan terbakar pada bagian dada, sesnsasi perut kekenyangan atau tersedak
perlu diwaspadai. Gangguan pencernaan yang parah dan mual juga dapat menjadi
tanda awal serangan jantung, atau biasa disebut infark miokard,
khususnya pada wanita. Sebuah penelitian menunjukkan, perempuan dua kali lebih
mungkin mengalami muntah, mual, dan gangguan pencernaan selama beberapa bulan
menjelang serangan jantung.
Hal
tersebut terjadi karena timbunan lemak di pembuluh darah dapat mengurangi atau
menurunkan suplai darah ke jantung sehingga menimbulkan perasaan seperti sesak,
tertindih atau nyeri - yang kebanyakan terjadi di daerah dada tetapi terkadang
juga di bagian perut. Tergantung dari bagian jantung mana yang terkena, hal itu
akan memberikan sinyal ke seluruh tubuh. Mual dan pusing-pusing juga dapat
menjadi pertanda bahwa serangan jantung sedang terjadi. Oleh sebab itu, segera
panggil dokter Anda bila keluhan tersebut terus dialami.
5. Sakit
pada rahang dan telinga
Sakit
pada rahang adalah sesuatu yang terkadang misterius dan sangat mengganggu.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, tetapi terkadang bisa menjadi
petunjuk adanya penyakit pembuluh darah koroner (CAD) dan awal serangan
jantung. Beberapa ahli kini sedang fokus meneliti hubungan sakit pada rahang
dengan risiko serangan jantung. Hasil survei menunjukkan, banyak pasien pasca
serangan jantung melaporkan sakit pada rahang mereka menjelang terjadinya
serangan jantung.
Hal
tersebut terjadi karena kerusakan pada jaringan organ jantung dapat memicu
pengiriman sinyal naik turun pada bagian tulang belakang yang kemudian meluas
pada sarar-saraf yang tersebar dari mulai tulang leher, rahang hingga ke bagian
telinga.
2.3 Faktor – faktor
yang menyebabkan penyakit jantung
a.
Merokok
b.
Mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi.
c.
Kurang gerak.
d.
Malas berolahraga.
e.
Stres.
f.
Kurang istirahat.
g.
Diabetes
h.
Tekanan darah tinggi
i.
Kegemukan (obesitas).
2.4 Macam-macam Penyakit Jantung
Berbagai macam penyakit jantung
senantiasa menghantui kita semua, baik itu penyakit jantung anak dengan beragam
macam kelainan jantung bawaan atau pun berbagai macam penyakit jantung di semua
umur.
Macam penyakit jantung tersebut diantaranya yaitu :
1. Akut
Miokard Infark (AMI).
Jenis penyakit jantung inilah yang paling banyak membunuh dari sekian banyak
penderita sakit jantung. Proses penyakitnya berjalan dengan sangat cepat dan
juga membutuhkan pertolongan dengan segera. Akut Miokard Infark ini secara mudahnya adalah kematian
dari otot jantung karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah koroner.
Sedangkan fungsi pembuluh darah koroner adalah memberikan nutrisi ke
otot jantung untuk bekerja memompa darah ke seluruh tubuh. Bila fungsinya
terhambat, terganggu bahkan sampai tidak berfungsi maka akan berakibat fatal.
Karena adanya penyumbatan ini, maka pembuluh darah koroner yang berperanan
besar dalam menyuplai darah dan oksigen akan mengalami kerusakan bahkan sampai
kematian mendadak. Diagnosa dan pengobatan yang tepat dapat menyelamatkan
penderita dari kematian.
2. Gagal
Jantung Kongestif / CHF.
Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit
jantung. Yang dimaksud dengan gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk
memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. Padahal fungsi jantung salah
satu diantaranya yaitu fungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Dengan adanya
kegagalan ini maka tubuh tidak tersuplai darah dengan baik. dan akan terjadi
apa yang dinamakan dengan gagal jantung.
3. Aterosklerosis. Penyakit jantung jenis ini
kelainannya adalah penebalan dinding arteri sebelah dalam karena endapan plak
(berupa lemak dan kolesterol) sehingga menghambat serta menyumbat pasokan darah
ke sel-sel otot. Aterosklerosis dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Bila terjadi
pada dinding arteri jantung, maka disebut penyakit jantung koroner atau penyakit jantung iskemik.
4. Penyakit
Jantung Rematik.
Penyakit jantung rematik ini biasanya menyerang pada anak-anak dan juga bisa
merupakan penyebab penyakit katup jantung. Penyakit jantung rematik adalah penyakit jantung yang
terfokus pada kerusakan pada katup jantung karena demam rematik, yang
disebabkan oleh bakteri streptokokus.
5. Penyakit
Katup Jantung. Jenis
penyakit jantung ini sesuai dengan namanya maka penyakit ini menyerang pada
katub jantung, sedangkan katup jantung itu mempunyai fungsi dalam mengendalikan
aliran darah dalam ruang-ruang jantung. Kelainan katup jantung yang dapat
mengganggu aliran tersebut, antara lain karena pengecilan (stenosis), kebocoran
(regurgitasi), atau tidak menutup sempurna (prolaps). Kelainan katup dapat
terjadi sebagai bawaan lahir mau maupun karena infeksi.
2.5
Obat Herbal untuk penyakit jantung
1. Bahan-bahan:
1. Jahe 15
Gram
2. Daun kemangi 1/2
Genggam tangan
3. Biji
kemangi 1/2
Genggam tangan
4. Buah
murbei 4
buah.
5. Akar kemangi 2
buah
6. Kencur 2
ibu jari
7. Akar
alang-alang 2
jengkal tangan
8. Daun jati
belanda 3
lembar
9. Daun kemuning
muda 5
lembar
10. Daun dewa 5
lembar
11. Daun sukun 5
lembar
12. Daun pegagan 3
lembar
13. Temulawak 1
ibu jari
2. Cara Kerja :
1. Cuci semua bahan-bahan hingga bersih.
2. Jemur semua bahan hingga kering.
2. setelah dijemur, tumbuk sampai halus
3. Setelah ditumbuk, masukkan dalam kapsul kosong
hingga penuh, serta tutup kembali hingga rapat.
4. Maka jadilah jamu dalam bentuk kapsul
2.6 Deskripsi Tanaman Obat Untuk Penyakit Jantung
1. Jahe
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer
sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang
menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton
bernama zingeron.
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh
William Roxburgh dari kata Yunani
zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.
Jahe merupakan rempah-rempah yang khas
dengan aroma dan rasa yang tajam. Kehadiran jahe ada sejak dahulu kala. Jahe
kerap digunakan sebagai bumbu dalam kegiatan memasak. Namun, manfaatnya tak sekadar menambah rasa
pada makanan, melainkan ampuh untuk kesehatan. Pada dasarnya, manfaat jahe
lebih dari sekadar bahan tambahan dalam resep makanan. Selama bertahun-tahun
banyak orang memanfaatkan jahe untuk proses penyembuhan secara alami. Jahe
dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti mual dan masalah
pencernaan. Sebagai rempah-rempah alami, jahe telah ada sejak 2.500 tahun lalu
dan berasal dari Asia Tenggara
Seperti yang dikutip dalam Carefair, di
samping manfaat jahe untuk mengobati mual dan gangguan pencernaan, jahe juga
terbilang manjur untuk mengobati masalah sirkulasi darah, rematik, dan kram
perut.
2. Daun, biji dan akar
kemangi
Nama ilmiah :
Ocimum basilicum
Nama daerah : Kemangi (Jawa), kemanghi
(Madura).
Tumbuhan kemangi memiliki rasa agak
manis, bersifat dingin, berbau harum, dan menyegarkan. Beberapa bahan kimia
yang terkandung pada seluruh bagian tanaman kemangi di antaranya 1,8 sineol,
anethol, apigenin, dan boron. Sementara pada daunnya terkandung arginine dan
asam aspartat.
Sesuai dengan namanya, daun kemangi
mempunyai aroma yang wangi, bersifat dingin dan menyegarkan serta memiliki
karakter rasa yang agak manis. Biasanya orang-orang mengembang biakkan tanaman
kemangi dengan menyebar bijinya. Perawatannya pun relatif mudah. Cukup dengan
disiram air secukupnya, dijaga kelembapan tanahnya, dan diberi pupuk organik.
Seluruh bagian tanaman kemangi dapat
berguna untuk menghilangkan bau badan dan bau mulut, anastesi, membantu
mengatasi ejakulasi premature, anti kholinesterase, merangsang aktivitas syaraf
pusat, melebarkan pembuluh kapiler (merangsang ereksi), menguatkan hepar,
merangsang hormone esterogen, merangsang factor kekebalan tubuh, merangsang
ASI, melebarkan pembuluh darah, mencegah pengentalan darah, melancarkan
sirkulasi, merangsang keluarnya hormone androgen dan esterogen, serta mencegah
pengeroposan tulang. Selain itu daunnya juga bermanfaat untuk memperkuat daya
tahan hidup sperma, mencegah kemandulan, menurunkan gula darah, antihepatitis,
diuretik, merangsang saraf dan analeptik.
3. Kencur
Kencur (Kaempferia
galanga L.) adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman
obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae).
Nama lainnya adalah cekur (Malaysia)
dan pro hom (Thailand).
Dalam pustaka internasional (bahasa
Inggris) kerap terjadi kekacauan dengan menyebut kencur
sebagai lesser galangal (Alpinia officinarum) maupun zedoary
(temu
putih), yang sebetulnya spesies yang berbeda dan bukan
merupakan rempah pengganti. Terdapat pula kerabat dekat kencur yang biasa
ditanam di pekarangan sebagai tanaman obat, temu
rapet (K. rotunda Jacq.), namun mudah dibedakan
dari daunnya
Kencur merupakan tanaman rumput kecil
yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur
dan tidak terlalu banyak air. Tanaman ini tunbuh dan berkembang pada musim
tertentu yaitu pada musim penghujan, juga dapat ditanam dalam pot atau di kebun
yang cukup sinar matahari dan tidak terlalu basah.
Kandungan kimia yang terdapat di dalam
rimpang kencur adalah pati (4,14%), mineral (13,73%), dan minyak astiri (0,02%)
berupa sineol, asam metal kanil dan penta dekaan, asam cinnamic, ethyl aster,
asam sinamic, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid, dan gom.
4. Alang-alang
Nama Umum :
Alang-Alang, Ilalang
Nama Ilmiah
: Imperata cylindrica
Familia :
Poaceae /Gramineae
Tumbuhan
alang-alang atau ilalang lebih banyak kita kenal sebagai tumbuhan pengganggu
atau gulma, namun ternyata banyak manfaatnya, asal tahu cara mengolahnya. Selama
ini Masyarakat yang risih dengan ilalang biasanya membakar tanaman dan
rerimbunan lain, atau membabatnya habis. Tetapi jika akarnya masih tertancap
kuat di dalam tanah, upaya ini sebenarnya sia-sia. Ia akan tumbuh lagi dan
meninggi.
Menurut
Profesor Hembing, ahli pengobatan tradisional dan akupunktur,
berkhasiat sebagai obat untuk berbagai gangguan kesehatan, seperti: batu
ginjal, infeksi ginjal, kencing batu, batu empedu, buang air kecil tidak lancar
atau terus-menerus, air kemih mengandung darah, prostat, keputihan, batuk
rejan, batuk darah, mimisan, pendarahan pada wanita, demam, campak, radang
hati, hepatitis, tekanan darah tinggi, urat saraf melemah, asma, radang
paru-paru, jantung koroner, gangguan pencernaan, diare, dll.
Hasil
penelitian tentang tanaman ini menyebutkan bahwa ada kandungan manitol,
glukosa, sakharosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin, cylindrin,
fernenol, simiarenol, anemonin, asam kersik, damar, dan logam alkali. Dengan
kandungan-kandungan itu, alang-alang bersifat antipiretik (menurunkan panas),
diuretik (meluruhkan kemih), hemostatik (menghentikan pendarahan), dan
menghilangkan haus.
Bagian
tanaman alang-alang yang bisa dimanfaatkan
sebagai obat tradisional adalah rimpang, baik yang segar maupun yang
telah dikeringkan. Bahan alang-alang ini bisa diperoleh di toko
obat Cina.
5. Daun Jati Belanda
Jati belanda (Guazuma ulmifolia) atau jati londo dalam
bahasa Jawa, dan dikenal dengan nama bastard cadar dalam bahasa Inggris,
merupakan pohon yang berbatang keras bercabang, berkayu bulat dengan permukaan
batang yang kasar, dan berwarna coklat kehijauan. Daunnya berbentuk bulat telur
berwarna hijau dengan pinggiran bergerigi, permukaan kasar, ujung rucing,
pangkal berlekuk, pertulangan menyirip berseling, dan berukuran panjang 10-16
cm serta lebar 3-6 cm.
Bunganya, berwarna kuning, berbau wangi
serta memiliki titik merah di bagian tengah, berbentuk mayang dan muncul di
ketiak daun. Buah dari tanaman ini berbentuk bulat, keras, memiliki lima ruang,
permukaan tidak rata berwarna hijau ketika muda dan berubah menjadi cokelat kehitaman
setelah tua.
Tanaman ini biasanya diperbanyak dengan
biji, cara memperbanyak dengan cangkok masih sulit dilakukan dengan tingkat
keberhasilan 50 persen. Ditambah lagi, cara setek dengan perlakuan khusus
sekalipun belum banyak membantu. Daun Jati belanda akan siap dipanen ketika
pohon sudah berumur 2-3 tahun dan akan berbuah setelah berumur kurang lebih 5-6
tahun.
Daun, buah, biji, dan kulit kayu bagian
dalam merupakan bagian tanaman yang bisa dipergunakan sebagai obat. Secara
umum, zat utama yang terkandung dari seluruh bagian tanaman adalah tanin dan
musilago. Kandungan lainnya yaitu resin, flavonoid, karotenoid, asam fenolat,
zat pahit, karbohidrat, kafein, terpen, juga senyawa – senyawa lain seperti
sterol, beta-sitosterol, friedelin-3-alfa-asetat, friedelin
-3-beta-ol,alkoloida serta karbohidrat dan minyak lemak.
6. Daun dewa
Nama ilmiah :Gynura pseudochina
Nama Indonesia : Bluntas Cina,
Tigel kio, Samsit
Nama Daerah : Beluntas cina, daun dewa (Sumatra), Samsit; San qi cao
(China).
Habitus Daun
dewa adalah tumbuhan semak, dapat tumbuh pada ketinggian 0-1.000 meter dpl.
Tinggi bisa mencapai 50 cm. Daunnya tunggal bertangkai pendek berbentuk bundar
telur berujung lancip.
Kedua permukaan
daunnya berambut dengan warna putih. Warna permukaan daun di bagian atas hijau
tua,terdapat garis ungu di bagian tepi, warna daun di bawahnya
hijau muda.
Bunganya terletak
di bagian ujung batang, berwarna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga). Daun
tua membagi sangat dalam. Daun banyak berkumpul di bawah, agak jarang pada
ujung batang, letak berseling.Panjang daun 8-20 cm. lebar 5 – 10 cm. Mempunyai
umbi berwarna putih ke abu-abuan, panjang 3-6 cm., dengan penampang ± 3 cm.
Daun dewa
mengandung Saponin, minyak atsiri, flavonoid dan tanin, selain itu daun
dewa mengandung antikoagulan (koagulan = zat yang mempermudah dan mempercepat
pembekuan darah), stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan
panas, membersihkan racun, menurunkan kadar kolesterol darah. Minyak
atsiri dapat meransang sirkulasi darah dan flavonoid mungkin bersifat
antiseptik. juga bersifat analgetik dan antiinflamasi dll.
7. Daun sukun
Daun sukun yang sudah berumur tua karena
kandungan zatnya lebih maksimal untuk menyembuhkan penyakit jantung. Daun sukun
tersebut dicuci bersih dan dijemur hingga kering. Setelah itu, rebus daun
tersebut dengan 5 gelas air sampai menjadi setengah dari awal. Saring ramuan
dan minum setelah menjadi hangat tanpa disisakan.
Sukun mempunyai khasiat buat
kesehatan, efektif untuk mengobati berbagai penyakit seperti liver, hepatitis,
sakit gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, dan ginjal. Bahkan, masyarakat
Ambon memanfaatkan kulit batangnya untuk obat mencairkan darah bagi wanita yang
baru 8-10 hari melahirkan.
Beberapa pakar obat tradisional memang meragukan
khasiat daun sukun. Namun masyarakat sudah percaya dan membuktikan khasiat daun
sukun yang dapat menyembuhkan penyakit liver, jantung dan ginjal.
Daun sukun
diyakini mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam hidrosianat,
asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat ini juga mampu
mengatasi peradangan.
Selain itu, secara empiris, daun sukun mampu
menyelamatkan ginjal yang sakit. Sebuah riset yang dilakukan LIPI dengan
peneliti asal Cina juga mengungkapkan, daun sukun sangat berguna bagi proses
penyembuhan penyakit kardiovaskular.
Bambang Indro Mardi, ahli tanaman obat sekaligus
pengobat alternatif dari Jakarta, mengakui bahwa daun sukun memiliki beragam
manfaat untuk menjaga maupun meningkatkan kinerja ginjal, sebagai penurun
kolesterol, sekaligus cocok untuk menjaga kesehatan pembuluh darah maupun
jantung.
8. Daun pegagan/antanan
Pegagan (Centella asiatica) adalah
tumbuhan liar yang terkenal kaya akan manfaat obat herba. Daunnya merupakan
obat resmi yang telah digunakan di banyak Farmakope di indonesia.
Tumbuhan pegagan memiliki kandungan
sebagai berikut : asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside,
brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol,
centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tannin, kalium, natrium,
magnesium, kalsium dan zat besi. Kandungan asiaticoside-nya merupakan antilepra
dan penyembuh luka yang sangat luar biasa.
Pegagan
memiliki rasa yang manis juga bersifat mendinginkan,
berfungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing
(diuretika), penurun panas (antipiretik), menghentikan perdarahan
(haemostatika), meningkatkan saraf memori, antibakteri, tonik, antikejang,
antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi.
Pegagan dipercaya sejak dulu sebagai
obat penyembuhan berbabgai penyakit. Pegagan juga dipercaya mampu
meningkatkan kemampuan mental, meningkatkan IQ, dan meningkatkan kemampuan
syaraf memori.
Pegagan mampu memperbaiki sistem daya
ingat. Karena berpengaruh langsung pada pusat syaraf di otak ini, pegagan
juga bisa menolong pasien dengan Alzheimer.
9. Daun temulawak
Rimpang berbau aromatik tajam, rasanya
pahit agak pedas. Temulawak mempunyai khasiat laktagoga, kolagoga,
antiinflamasi, tonikum dan diuretik. Minyak asiri temulawak, juga berkhasiat
fungistatik pada berbagai jenis jamur dan bakteriostatik pada mikroba Staphyllococcus
sp. dan Salmonella sp.
Kandungan Kolagoga dari temulawak
berfungsi sebagai meningkatkan produksi dan sereksi empedu yang bekerja
kolekinetik dan koleretik, dibantu dengan kerja kolekinetik dilakukan oleh
fraksi kurkuminoid, sedangkan kerja kolerotik dilakukan oleh komponen dari
fraksi minyak asiri. Alhasil dengan meningkatnya pengeluaran cairan empedu maka
partikel padat dalam kandung empedu berkurang. Keadaan ini akan mengurangi
kolik empedu, perut kembung akibat gangguan metabolisme lemak, dan menurunkan
kadar kolesterol darah yang tinggi.
Temulawak terdiri dari fraksi pati,
kurkuminoid dan minyak asiri (3-12 %). Fraksi Pati merupakan kandungan
terbesar, jumlah bervariasi antara 48-54% tergantung dari ketinggian tempat
tumbuh. Makin tinggi tempat tumbuh maka kadar patinya semakin rendah dan kadar
minyaknya semakin tinggi.
1. Pati temulawak terdiri dari abu,
protein, lemak, karbohidrat, serat kasar, kurkuminoid, kalium, natrium,
kalsium, magnesium, besi, mangan dan kadnium (Sidik, 1985). pati rimpang temulawak
dapat dikembangkan sebagai sumber karbohidrat, yang digunakan untuk bahan
makanan atau campuran bahan makanan.
2. Fraksi kurkuminoid mempunyai aroma
khas, tidak toksik, terdiri dari kurkumin yang mempunyai aktivitas antiradang
dan desmetoksikurkumin.
3. Minyak asiri berupa cairan berwarna
kuning atau kuning jingga, berbau aromatik tajam.
Komposisinya tergantung pada umur
rimpang, tempat tumbuh, teknik isolasi, teknik analisis, perbedaan klon
varietas dan sebagainya. Oei Ban Liang (1985) dengan metode kromatografi gas
mendeteksi 31 komponen yang terkandung dalam temulawak. Beberapa diantaranya
merupakan komponen minyak khas asiri temulawak, yaitu isofuranogermakren,
trisiklin, allo-aromadendren, germaken dan xanthorrhizol. Selain itu, terdapat
komponen lain yang bersifat insect repellent yaitu ar-turmeron (Su, 1982)
10. Buah marbei/arbei
Bebesaran atau nama lain dari murbei (Morus
alba) berasal dari negeri Cina tumbuh di dataran tinggi seperti di
Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Selain itu juga tumbuh di lereng gunung yang banyak terkena sinar matahari
seperti di Temanggung dan Jepara. Tinggi pohon murbei berkisar antara 5 sampai
9 meter, berdaun hijau lebar dan memanjang. Tanaman murbei dapat berbunga
sepanjang tahun. Buah yang muda berwarna hijau, yang tua berwarna merah dan
rasanya asam. Buah yang sudah matang berwarna hitam dan rasanya manis. Tanaman
ini diperbanyak dengan cara stek dan okulasi.
Awalnya tanaman ini ditanam untuk
memenuhi kebutuhan pakan ulat sutra, namun seiring perkembangan waktu ternyata
tanaman ini juga memiliki khasiat untuk kosmetik dan sebagai tanaman kesehatan.
Karena menurut penelitian daun murbei ini banyak mengandung bioaktif dan
berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Untuk mengobati penyakit, yang digunakan
adalah bagian daun, ranting, buah, dan kulit akarnya. Daun murbei muda
berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi, merangsang produksi ASI,
mempertajam penglihatan, dan baik untuk pencernaan. Buahnya (Sang-shen) sangat
bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah, mengatasi sukar tidur, batuk
berdahak, pendengaran kurang, sembelit pada orang tua, sakit tenggorokan,
memperkuat ginjal, sakit otot dan kurang darah. Kulit akarnya (Sang-bai pi)
untuk obat sesak napas (asma), muka bengkak, kencing nyeri dan sakit gigi.
Sedang rantingnya (Sang-zhi) untuk mengatasi rematik, sakit pinggang, kram,
tekanan darah tinggi dan menyuburkan pertumbuhan rambut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanaman obat merupakan salah satu sumber
daya yang sudah ada sejak dahulu kala yang dimanfaatkan oleh nenek moyang kita
dalam upaya mengatasi masalah kesehatan dengan menjadikan berbagai ramuan bahan
tanaman obat.
Kesehatan jantung merupakan hal yang harus kita jaga
dengan baik. Jantung yang kita miliki merupakan organ utama/vital yang sangat
berguna untuk manusia. Tanpa jantung, kita tidak akan bisa hidup.
Penggunaan obat-obatan baik medis/alami juga harus
diperhatikan supaya organ jantung kita terhindar dari penyakit dan tetap sehat.
3.2 Saran
Penyusun menyarankan agar makalah ini digunakan
sebaik-baiknya dan bisa mengkonsumsi obat-obatan alami daripada obat
medis/kimia. Karena obat alami/herbal mampu menghasilkan kesehatan yang lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA